Sunday, January 4, 2009

ROAD TO MUSDA VI KAMMI DAERAH BANDUNG




Latar Belakang

Reformasi merupakan buah dari semangat perubahan yang ada di benak generasi muda Indonesia. Semangat mengubah kehidupan yang penuh dengan ketimpangan sosial, masalah yang kompleks dan kesengsaraan rakyat menjadi kehidupan yang lebih demokratis dan mensejahterakan rakyat. Semangat untuk melakukan perlawanan atas segala penindasan dan ketidakadilan yang terjadi. Generasi muda khususnya mahasiswa bersama-sama dengan rakyat sepakat untuk menggulingkan Orde Baru yang telah berkuasa selama 32 tahun. Akhirnya dengan persatuan antara mahasiswa dan rakyat itulah reformasi bisa bergulir sampai saat ini.

Momentum 2009 sebagai tahun politik merupakan saat yang tepat untuk melakukan perubahan. Pergantian kepemimpinan dan pemilihan wakil rakyat baru seharusnya dapat dioptimalkan oleh komponen perubahan untuk perbaikan kondisi rakyat. Oleh karena itulah diperlukan konsolidasi kekuatan-kekuatan perubahan terutama pemuda dan rakyat untuk mengawal proses demokrasi ini agar berjalan dengan baik.

KAMMI sebagai salah satu dari komponen perubahan akan menegaskan diri untuk selalu mengambil bagian dalam setiap momentum perubahan bangsa. KAMMI bersama rakyat akan senanitiasa berada dalam garis terdepan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. KAMMI akan selalu bertekad melakukan perbaikan dalam lingkup daerah maupun nasional. Momentum Musyawarah Daerah (Musda) ini akan menjadi sarana untuk mengkonsolidasikan diri dan merumuskan peran-peran nyata KAMMI Daerah Bandung di tataran lokal daerah yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi

Landasan Kegiatan

1. “Sesungguhnya Allah tiada merubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka merubah keadaan diri mereka sendiri. Dan bila Allah hendak (mendatangkan) bahaya kepada suatu kaum, tiadalah dapat ditolak dan mereka tiada mempunyai pelindung selain dari Allah.” (QS. Ar-Ra’ad : 11)
2. “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti bagunan yang tersusun kokoh.” (QS. As-Saff : 4)
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KAMMI

Tujuan Kegiatan

1. Meminta dan menilai laporan pertanggungjawaban Pengurus KAMMI Daerah dan Laporan Pelaksanaan Tugas Majelis Permusyawaratan Daerah
2. Memilih Pengurus Daerah dengan jalan memilih Ketua Umum yang sekaligus merangkap sebagai formatur dan empat mide formatur
3. Menetapkan anggota Majelis Permusyawaratan Daerah (MPD) KAMMI
4. Mengusulkan nama-nama Dewan Penasehat
5. Menetapkan Panduan Kerja Daerah
6. Menetapkan dan mengesahkan pembentukan KAMMI Komisariat

Tema Kegiatan

“Nyalakan Kembali Suluh Api Perjuangan Pemuda dan Rakyat”

Waktu dan Tempat Kegiatan

Rangkaian kegiatan Musyawarah Daerah VI KAMMI Daerah Bandung dilaksanakan di Graha Edukasi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Berlangsung pada 6-8 Februari 2009 M/ 13-15 Shafar 1430 H.

Susunan Acara

Jum’at, 6 Februari 2009 M/ 13 Shafar 1430 H.

1. Pembukaan Sidang Musda VI KAMMI Daerah Bandung
Oleh : Adhiyaksa Dault (Menegpora RI)

2. Stadium Generale I : Peran Media dalam Penguatan Civil Society
• H. Syafik Umar (Pemimpin Umum HU. Pikiran Rakyat)
• Sirikit Syah (LKM Media Watch)

3. Stadium Generale II : Prospek Kebijakan Publik Daerah dalam Mendukung Terwujudnya Masyarakat Islami di Jawa Barat

• Nur Mahmudi Ismail (Walikota Depok)
• MS. Irianto (Bupati Indramayu)
• Ikhwanul Kiram (Pemred. Republika)

4. Stadium Generale III : Gerakan Ormas Pra dan Pasca Pemilu 2009
• Arbi Sanit (Pengamat Politik UI)
• Ngatifudin Firdaus (Ketum KAMMI Daerah Bandung)
• Ferry Kurnia R. (Ketua KPU Jawa Barat)

Sabtu, 7 Februari 2009 M/ 14 Shafar 1430 H.

• Pelaksanaan Sidang Musyawarah Daerah (Musda) VI KAMMI Daerah Bandung

Ahad, 8 Februari 2009 M/ 15 Shafar 1430 H.

1. Lanjutan pelaksanaan Sidang Musda VI KAMMI Daerah Bandung
2. Orasi Ketum KAMMI Daerah Bandung periode 2008-2010 terpilih
3. Penutupan Sidang Musda VI KAMMI Daerah Bandung
Oleh : Drs. Husni Muttaqien (Ketua DPRD Kota Bandung)

Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksana kegiatan Musyawarah Daerah VI KAMMI Daerah Bandung adalah pengurus KAMMI Daerah Bandung dan perwakilan dari seluruh Komisariat di Bandung Raya (ITB, IT Telkom, STT Tekstil, UIN Sunan Gunung Djati, UNISBA, UNPAD Dipati Ukur, UNPAD Sosek, UNPAD Eksakta, UNPAS, UPI, Politeknik Negeri Bandung).

Penutup

Semoga Allah SWT meringankan gerak langkah, memberikan petunjuk dan bimbingan kepada kita semua untuk mengantarkan bangsa ini menjadi lebih baik melalui keberhasilan pelaksanaan Musda VI KAMMI Daerah Bandung.






Ramlan Nugraha (08157086176)
Ketua SC Musda VI KAMMI Daerah Bandung

Friday, January 2, 2009

Pemerintah Kelabakan Hadapi Unjuk Rasa

Ramlan Nugraha
Sekretaris Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Bandung




Dalam kaitannya dengan dunia kebebasan mengeluarkan pendapat, unjuk rasa sepertinya merupakan sarana yang mendapat nilai tertinggi bila dibandingkan dengan sarana-sarana lainnya di Negeri ini. Ada beberapa alasan kenapa masyarakat Indonesia gemar untuk berunjuk rasa. Pertama, kemudahan dalam sisi operasional aksi, kedua, adanya stagnasi kualitas partai politik sebagai pencetak para wakil rakyat dan ketiga, buruknya kinerja pemerintah. Tiga alasan tersebut sepertinya cukup untuk mewakili kenapa unjuk rasa tidak pernah sepi dari dunia perpolitikan kita.

Di era transisi demokrasi ini, peran sektor ketiga atau elemen non pemerintah tidak dapat dianggap remeh dalam pembangunan pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Bila kita cermati, penggerak mula setiap terjadi unjuk rasa mayoritas selalu dipelopori oleh peran sektor ketiga ini, entah itu Ormas, LSM, Organisasi Mahasiswa, dll. Peran mereka cukup signifikan, terbukti beberapa kasus seperti korupsi, lingkungan, pendidikan, moralitas yang menjadi sorotan para penegak hukum salah satunya berkat pressure dari sektor ketiga ini.

Peran signifikan yang mereka lakukan tentu sangat bermanfaat bagi pemerintah untuk melakukan kinerjanya dengan baik. Tidak sekedar komunikasi, tetapi hubungan yang terjaga dengan intens antara keduanya setidaknya dapat berdampak positif bagi keberlangsungan demokrasi di negeri ini. Strategi inilah yang seharusnya menjadi core gerakan bagi setiap elemen Bangsa dan Negara. Pemerintah sadar akan tugas yang diembannya dan siap menerima segala kritikan dari siapapun. Begitu juga dengan elemen non pemerintah, mereka sadar akan fungsi dan tugasnya sebagai salah satu jembatan rakyat dan pemerintah. Sisi arogansi semua pihak harus kita hilangkan dengan kesadaran dan pemahaman bahwa negeri ini harus kita bawa ke arah perbaikan menuju kesejahteraan masyarakat, bukan kepentingan kekuasaan an sich.



Sehubungan dengan rencana pemerintah untuk memperketat aturan unjuk rasa, penulis berpendapat bahwa hal itu pada dasarnya tidak perlu dilakukan. Selain aturan unjuk rasa yang memang sudah ada, kita juga melihat bahwa rencana pemerintah ini bukanlah hal prioritas yang penting dan mendesak untuk dilakukan. Malah terkesan menciderai hubungan antara pemerintah dan masyarakat sebagai pelaku unjuk rasa. Sikap berlebihan Presiden SBY terkait suara sound system menunjukkan bahwa Beliau kurang peka terhadap kondisi masyarakat yang dipimpinnya, melakukan hal praktis yang mudah dilakukan tanpa berpikir tentang apa aspirasi yang menjadi objek pengunjuk rasa.

Kita tentu ingat, kisah Khalifah Umar bin Khattab yang mengetahui bahwa ada satu keluarga yang kekurangan makan. Seketika itu sang Khalifah langsung pergi dan kembali membawa sekarung gandum serta menyerahkannya kepada keluarga tersebut. Dia meminta maaf bahwa ternyata masih ada rakyatnya yang masih kekurangan makan. Sebagai pihak yang diberikan amanah kepemimpinan, seharusnya pemerintah dalam hal ini Presiden SBY harus melihat substansi akar permasalahan yang dihadapi. Tentu, akan berbeda halnya kalau Presiden SBY menanggapi suara sound system yang dianggap menganggu tersebut dengan berbagai tindakan konkret untuk meningkatkan kualitas kinerja pemerintahan yang dipimpinnya. Suara sound system tersebut adalah suara rakyat, suara yang memilih para wakil rakyat termasuk Presiden dan Wakil Presiden serta suara yang menginginkan perbaikan di negeri ini.

Sebagai kesimpulan saya berpendapat bahwa, pertama, Pemerintah supaya tidak gegabah merencanakan atau mengambil setiap kebijakan. Dalam waktu dekat ini, hal prioritas yang perlu dilakukan Presiden beserta jajarannya adalah masalah fundamental yang dialami masyarakat, seperti kelangkaan BBM, banyaknya PHK dan meningkatnya tingkat pengangguran. Kedua, Aturan unjuk rasa sudah ada, tinggal dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan oleh semua pihak. Ketiga, membahas kembali aturan unjuk rasa memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Alangkah strategisnya kalau hal tersebut digunakan konkret untuk kepentingan rakyat. Keempat, Pemerintah harus sadar dan mengevaluasi diri terkait dengan kinerja yang selama ini dilakukan. mereka -para pengunjuk rasa- hanya ingin pemerintah mendengar dan melaksanakan aspirasi mereka, bukan untuk menganggu. Bukankah lebih gentle, kalau Anda wahai Pak Presiden, turun langsung mendatangi para pengunjuk rasa dan menanyakan langsung apa yang menjadi permasalahannya.


Wallahu’alam bishshawab.

Thursday, January 1, 2009

Privacy

Privacy Policy for http://interior-design-degree.blogspot.com/

If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email at cak.inun@gmail.com.

At http://interior-design-degree.blogspot.com/, the privacy of our visitors is of extreme importance to us. This privacy policy document outlines the types of personal information is received and collected by http://interior-design-degree.blogspot.com/ and how it is used.

Log Files
Like many other Web sites, http://interior-design-degree.blogspot.com/ makes use of log files. The information inside the log files includes internet protocol ( IP ) addresses, type of browser, Internet Service Provider ( ISP ), date/time stamp, referring/exit pages, and number of clicks to analyze trends, administer the site, track user’s movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information are not linked to any information that is personally identifiable.

Cookies and Web Beacons
http://interior-design-degree.blogspot.com/ does use cookies to store information about visitors preferences, record user-specific information on which pages the user access or visit, customize Web page content based on visitors browser type or other information that the visitor sends via their browser.

DoubleClick DART Cookie
.:: Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on http://interior-design-degree.blogspot.com/.
.:: Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to users based on their visit to http://interior-design-degree.blogspot.com/ and other sites on the Internet.
.:: Users may opt out of the use of the DART cookie by visiting the Google ad and content network privacy policy at the following URL - http://www.google.com/privacy_ads.html

Some of our advertising partners may use cookies and web beacons on our site. Our advertising partners include ....
Google Adsense
Adbrite
Amazon


These third-party ad servers or ad networks use technology to the advertisements and links that appear on http://interior-design-degree.blogspot.com/ send directly to your browsers. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies ( such as cookies, JavaScript, or Web Beacons ) may also be used by the third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertisements and / or to personalize the advertising content that you see.

http://interior-design-degree.blogspot.com/ has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.

You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. http://interior-design-degree.blogspot.com/'s privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites.

If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers' respective websites.