Tuesday, April 28, 2009

SMS dari Sang Habib

Ramlan Nugraha
Kadept. Kebijakan Publik KAMMI Wilayah Jawa Barat


Malam kemarin (26/04) saya menerima pesan singkat (SMS) dari seorang rekan aktifis Pengurus FPI Jawa Barat. Isinya SMS tausiyah langsung dari sang ketua umum, Ustad Hb. Rizieq terkait situasi politik yang sedang berkembang saat ini. Rekan saya ini memang lumayan dekat dengan sang ustad yang selalu vocal dalam menyuarakan amar ma’ruf nahyi munkar. Dalam pesan tersebut Ketua Umum FPI ini menulis, “SBY ibarat RACUN, walau DARURAT tetap tidak boleh dipilih. Karenanya, Partai (JUALAN) Islam yg dukung SBY adl PENGKHIANAT yg MERACUNI umat.”



Saya sebut ini sebagai bimbingan atau fatwa perjuangan. Di tengah hiruk pikuk konsolidasi partai-partai yang sibuk mementingkan urusannya sendiri, masyarakat cenderung - atau mungkin - diarahkan pada sesuatu yang bernama wilayah abu-abu. Urusan mengelola rakyat hanyalah urusan internal pengurus partai, masyarakat pemilih hanya menunggu dan menunggu jawaban dan intruksi dari para pengurus partai. Partai kini hanya milik segelintir orang, bukan lagi milik umat.

Kritik tajam kepada Partai (Jualan) Islam – mengutip istilah Habib Rizieq – adalah terkait dengan haluan perjuangan. Fleksibilitas medan lapangan menjadi propaganda partai-partai untuk meyakinkan para konstituennya. Di satu ketika mengatakan A, tetapi setelah itu mengatakan B. Sulit dipercaya, ketika janji hanyalah sebuah lips service belaka.

Terlepas apakah Anda setuju atau tidak terkait pesan singkat di atas, secara pribadi saya cukup salut kepada Beliau. Peran Ulama untuk memberikan bimbingan perjuangan terhadap umatnya memang harus terus digencarkan. Apalagi di tengah kondisi seperti ini. Tentu, bimbingan yang harus diberikan kepada umat harus mencakup semua aspek kehidupan. Kepada Sang Habib, Ana tunggu SMS-nya kembali.

Wassalam.