Monday, April 26, 2010

Jangan Terbawa Arus

Oleh: Ramlan Nugraha


Beberapa hari lagi kita akan memasuki bulan baru. Genap tiga puluh hari akan kita lewati dan berjumpa dengan hari-hari yang lain. Inilah waktu, setiap detik, menit bahkan bulannya selalu berganti. Dia tidak pernah berhenti, sekalipun manusia meminta sekuat tenaga. Bagi mereka yang senantiasa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, totalitas mengejar amal kebaikan, maka waktu merupakan modal kehidupan yang tiada tara. Namun, bagi mereka yang hanya mengejar waktu demi kenikmatan sesaat, mengejar ambisi demi kepentingan perutnya sendiri, maka hakikatnya waktu tiadalah berguna bagi kehidupan mereka.

Menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei mendatang, tidak ada salahnya kalau kita menghubungkan antara sikap seorang pelajar dalam memaknai waktu. Hal ini penting ketika arus globalisasi yang semakin dahsyat menimpa remaja dan anak muda saat ini. Derasnya serbuan teknologi apabila tidak dimaknai dengan baik akan senantiasa menjadikan generasi muda menjadi korban teknologi.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (pelajaran) bagi orang-orang yang berakal.” (Ali Imran: 190).

Seorang pelajar harus bisa memaknai kondisi alamnya. dianalogikan seperti ini, apabila anda berdiri di tepi sungai maka benda apakah yang begitu mudahnya hanyut terbawa arus? mungkin yang sering kita lihat adalah busa ataupun sampah lainnya.

Demikianlah manusia, apabila mudah hanyut dalam derasnya arus kehidupan maka kualitas dirinya tidak jauh dari sampah. Setiap manusia yang berkualitas pastilah dia berdiri dengan kokoh. Mereka memiliki mental baja. Mereka adalah orang yang bisa menahan kuatnya arus, teruji dengan kuat. Dan akhirnya mereka adalah sebaik-baiknya orang yang bisa memanfaatkan waktu. Semoga kita menjadi orang yang diberikan Allah kesungguhan dalam menggunakan waktu. Amin.

Terima kasih saya ucapkan kepada Ustad Muhammad Syamlan, Deklarator Partai Keadilan Bengkulu yang sekarang menjadi Wakil Gubernur Bengkulu. Jazakallah atas tausiyahnya. “Katakan yang baik itu baik dan amalkan, sedang yang buruk katakan buruk dan jauhi. Insya Allah hidup berbahagia dan penuh arti.